Keindahan Pantai Trikora yang berpasir putih sudah terkenal ke mana-mana, sehingga ada anggapan belum sah ke Bintan kalau belum ke Trikora
TAK SAH KE BINTAN KALAU BELUM KE PANTAI TRIKORA
BAGI masyarakat Kepri BAGI warga Kepri maupun dari luar daerah yang belum menentukan liburan di akhir pekan bersama sanak famili, Kabupaten Bintan merupakan daerah destinasi yang tepat untuk dikunjungi.
Selain memiliki kawasan perhotelan dan resort di Lagoi maupun suasana air terjun di kaki Gunung Bintan, Bintan menyediakan obyek rekreasi untuk semua lapisan masyarakat.
Obyek wisata itu akan Anda dapatkan di Pantai Trikora dengan hamparan pasir putih nan halus serta pantai yang sangat panjang. Untungnya, liburan ke Pantai Trikora tersebut tidak perlu menghabiskan biaya besar. Karena, Trikora merupakan pantai obyek wisata rakyat bagi semua kalangan. T
idak salah jika yang sudah pernah berkunjung ke Bintan akan menyatakan, tidak puas rasanya sebelum menginjakan kaki di daerah pantai yang terletak sekitar 54 kilometer dari Kota Tanjungpinang atau 50 kilometer dari Tanjunguban itu.
Pantai Trikora yang terbagi atas empat kawasan itu terletak di Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Mulai dari Pantai Trikora I, II, III dan IV yang terletak di KM 54 ke arah Tanjungberakit.
Untuk mencapai pantai tersebut, pengunjung mesti menggunakan jasa angkutan umum atau biro travel dari Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Sri Bayintan Kijang atau Sri Bintanpura Tanjungpinang. Soal biaya, biasanya tergantung kesepakatan yang hanya berkisar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu (PP).
Dari Tanjunguban maupun dari Kota Tanjungpinang, pengunjung akan menghabiskan waktu sekitar satu jam jika menggunakan jasa travel. Sedangkan dari Sri Bayintan Kijang waktu justru lebih singkat.
Jika pengunjung menggunakan jasa pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, selama perjalanan menuju Pantai Trikora pengunjung tidak akan bosan.
Pasalnya, selama perjalanan pengunjung akan mendapatkan sebuah kepuasan ketika memandang puncak Gunung Bintan dari kejauhan dan beberapa objek wisata lokal lainnya seperti wisata kawasan mangrove.
Tidak hanya itu, ketika ingin mencapai Trikora IV dari Tanjungpinang, pengunjung akan melintasi beberapa kawasan pantai yang cukup panjang. Di saat pengunjung berada di KM 38 akan terlihat puluhan rumah nelayan Teluk Bakau yang bertengger di atas laut.
Pemandangan itu akan mengingatkan bahwa nenek moyang kita adalah seorang pelaut. Di saat itu pula, pengunjung akan merenung bahwa para nelayan tradisional masih dalam kondisi ekonomi pas-pasan.
Tapi jangan salah sangka dulu, justru kondisi rumah di tepi pantai maupun di atas air tersebut menyimpan makna rumah asli masyarakat laut. Tak heran, jika kampung nelayan itu menjadi daya tarik bagi turis asing.
Meski menjadi obyek liburan ala masyarakat pinggiran, Pantai Wisata Trikora sampai saat ini masih menjadi idola bagi masyarakat umum untuk tujuan rekreasi.
Tidak hanya pada masa liburan atau akhir pekan saja, di saat hari tertentu Trikora selalu dijadikan untuk mengendurkan urat syaraf bagi karyawan kantoran. Hal itu dilatarbelakangi bahwa panorama Pantai Trikora masih alami. Pengunjung diyakini akan mengaguminya setelah berada di lokasi.
Di Trikora IV, tidak hanya bisa menikmati panorama alam dan deburan ombak serta tiupan angin sepoi-sepoi di pantai sepanjang kurang lebih 1,5 km itu.
Dari gazebo atau pondok peristirahatan beratap daun, pengunjung akan menikmati suasana pantai yang sedikit melengkung dengan air jernih. Bahkan di sela-sela deburan air biru tersebut, pengunjung bisa menikmati air buah kelapa muda lokal dengan harga terjangkau.
Jika ingin merasakan lebih nikmat berkunjung ke Pantai Trikora, bermain pasir putih sambil mandi merupakan aktivitas yang berkesan bagi keluarga Anda.
Fasilitas gazebo yang disiapkan masyarakat tempatan di pantai tersebut disewa dengan harga bervariasi. Ada yang disewakan Rp20 ribu, ada pula yang nilai mencapai Rp25 ribu. Tergantung ukuran atau besar-kecilnya bangunan.
Begitu juga dengan air kelapa muda, harganya tergantung besar-kecil ukuran kelapa. Biasanya seharga Rp5 ribu atau paling mahal Rp10 ribu per buah. Bagi orang yang serba ada, ini murah untuk melepas stres ketika bekerja di kantoran ataupun bosan dengan suasana perkotaan.
Sedangkan bagi penghobi olahraga air parasailing atau kitesailing bisa menyewa fasilitas tersebut di kawasan Trikora II. Selain ada resort, di kawasan tersebut juga tersedia pantai yang cukup luas untuk bermain olahraga selancar air.
“Sewa fasilitas itu mahal, soalnya disediakan untuk kalangan turis asing. Justru itu, masyarakat banyak menghabiskan liburan di akhir pekan di Pantai Trikora,” ujar R Akib Rachim, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan.(YUSFREYENDI)